Cari Blog Ini

MANGAKU.WEB.ID

Sabtu, 01 September 2012

Between hanabi and firefly chapter 3



Di lain tempat, kini pipi sakura tak henti-hentinya merona begitu pula detak jantungnya yang tak mereda. Kini sasuke dengan santai berjalan menyusuri jalan setapak, seolah ingin memberi kesan pada setiap kebersamaan mereka.
"bintang.."
"eh? Apa?" tanya sakura yang terbangun dari lamunannya. Sasuke menengadahkan wajahnya, dan sakura
mengikuti arah pandangan sasuke. Emeraldnya melebar, seolah memberitahukan atas rasa kagum dengan apa yang di lihatnya sekarang.
"i-indah.. Sekali.." guman sakura takjub.
"hn" gumam sasuke memandang langit malam yang kelam dengar taburan bintang yang berkelap-kelip.
'tap' sasuke menghentikan langkahnya.
"sudah sampai" ucapnya datar, mendengar itu sakura mengalihkan pandangannya dan dengan tampang jenaka dia memiringkan kepalanya ke kanan agar bisa melihat depan. Alisnya mengernyit heran.
"kau membawaku ke.."

Di rumah sakit konoha semua orang tampak kerepotan, mereka mondar-mandir kesana-kemari untuk mencari 2 pasien yang menghilang.
"apa kau yakin?" tanya tsunade pada hinata yang berjalan cepat di depannya.
"sa-saya yakin itu mereka, tak jauh memasuki hutan" jawab hinata serius dan terus berlari menuju tempat sasusaku berada.
"kira-kira apa yang mereka lakukan disana?" tanya chouji sambil makan kripik kentang.
"jangan-jangan sasuke ingin melukai sakura?!" ino histeris.
"itu tidak mungkin" jawab naruto kesal.
"atau jangan-jangan sasuke ingin.. Aw, sakit baka!" keluh kiba saat naruto menjitaknya.
"jangan sembarangan! Teme tidak mesum!" semprot naruto.
"berhenti mengoceh kalian semua!" bentak tsunade.
"sstt.. Itu mereka" bisik shikamaru mengintip dari semak-semak dan diikuti yang lain.
"wah, sepertinya menarik" ucap sai.


"...danau?" tanya sakura heran.
"hn" jawab sasuke singkat.
"ta-tapi kenapa?" tanya sakura lagi.
"diam dan tunggulah.." ucap sasuke tenang. Hening. Sakura merasa bosan karena dari tadi sasuke hanya diam menatap langit.
"sas.."
"aku mengetahui tempat ini dari itachi dulu.." ucap sasuke datar. Sakura hanya diam antusias. Sejenak sasuke menghela nafas.
"aku hanya ingin mengatakan hal yang mestinya ku katakan dari dulu.." kini sasuke serasa susah menelan ludah.
"apa itu?" tanya sakura polos. Sasuke mengalihkan wajahnya dari pandangan sakura.


"kira-kira apa yang mereka bicarakan ya?" tanya sizune penasaran.
"hmm.. Aku juga penasaran" ucap kiba. Tanpa mereka sadari, tsunade menyeringai.
'ternyata dia serius dengan perkataannya tadi sore' batin tsunade.


(music piano: hokage's funeral scene)
"setelah klanku di musnahkan, aku tak lagi merasakan kebahagiaan.. Hanya kesepian yang ku rasa.."
"dan juga dendam.." lirih sasuke. Ekspresi Sakura menjadi sendu.
"saat membunuh itachi, kehampaan semakin menggerogoti jiwaku.. Dan saat mengetahui alasan itachi memusnahkan klan uchiha.. Aku merasa hatiku benar-benar mati.." desah sasuke pilu di akhir kata. Sakura menatap sedih pemuda yang menjadi cinta pertamanya, sungguh tragis batinnya.
"dan setelah aku membunuh danzo, kau datang menawarkan diri menjadi pengikutku.. Aku bahkan.. Hampir membunuhmu jika kakashi tidak datang.." gumam sasuke menatap lurus ilalang yang tumbuh disekitar danau. Mengingat itu entah mengapa membuat hati sakura sesak.
"saat kau ingin membunuhku, aku sedikit terkejut.. Aku merasa.. Kau membenciku.. Hatiku semakin sakit saat aku mendengar kabar kau menyukai dobe, dan emosiku tak terkendali.." sakura menunduk mendengar unek-unek yang selama ini sasuke simpan.
 "maaf" gumam sasuke, sakura hanya diam dan mengeratkan tangannya yang melingkar di leher sasuke.
"apa sebegitu menderitanya dirimu,sas-kun.." desah sakura pelan. Sasuke menggeleng.
"tidak juga. Ada seseorang yang pernah menjanjikanku kebahagiaan dan sekarang aku ingin menagihnya" ucap sasuke datar. Sakura mengernyit lalu turun dari punggung sasuke.
"benarkah? Siapa?" tanya sakura di hadapan sasuke. Sasuke tak langsung menjawab, onyxnya menembus emerald sakura penuh arti.
"kau.." ucap sasuke dengan senyum yang sangat tipis. Emerald sakura melebar dan saat itu pula ratusan kunang-kunang bermunculan di sekitar mereka,menjadikannya seperti lampu-lampu kecil. Sakura masih terpaku dengan ucapan sasuke tadi.
(back song off)


"wah.. Kunang-kunang.." ucap ino takjub.
"i-indah.." gumam hinata.
"hwaa~ harusnya aku yang bersama sakura-chan.." rengek lee.
"DIAM" bentak mereka yang membuat lee langsung bungkam.


"a-aku?" tanya sakura ragu. Sasuke mengangguk.
"ayo, ikut aku.." sasuke mengulurkan tangannya dan tanpa ragu saku menggapai tangan besar itu. Sasuke mengajaknya berjalan menyusuri danau. Melihat itu, naruto dkk mengendap-endap untuk mengikuti mereka.
"kau ingat malam saat aku meninggalkan konoha?" tanya sasuke kalem. Sakura mengangguk.
"saat kau berusaha mencegahku pergi, kau menangis sambil mengatakan akan melakukan apa saja untukku.. Kau ingat?" sasuke menoleh ke arah sakura yang tampak merona malu. Sasuke tersenyum simpul.
"dan aku ingin menagihnya sekarang" ujar sasuke. "se-sekarang?" kata sakura gugup. Sasuke menghentikan langkahnya, begitu pula dengan sakura. Onyx dan emerald kembali bertemu pandang.
"hn, dan satu kata yang ingin ku katakan padamu dari dulu.." pipi sakura merona ketika sasuke menggenggam tangan kecilnya.
"aisitheru,haruno sakura.." emerald sakura melebar.

'SYUUUUUIITT DORR DORR' tepat saat itu pula festival hanabi dimulai. Walaupun mereka tidak ada di pusat desa, bukan berarti mereka tak bisa menikmati keindahan hanabi dari sini.


"k-kau bercanda.." ucap sakura tak percaya.
"kau meragukan keseriusanku?" sasuke menatap dalam emerald sakura. Sasuke menghela nafas.
"aku sungguh ingin membangun klanku bersamamu sakura.. Apa kau mau membantu pecundang ini?" tanya sasuke muram. Emerald sakura berkaca-kaca.
"sasuke-kun.." tangis bahagianyapun pecah.
"hiks.. Aku mau.." jawab sakura ditengah isakannya. Sasuke tersenyum, kedua tangannya menangkup pipi sakura. Dengan tatapan mata yang lembut, sasuke mendekatkan wajahnya ke wajah sakura. Saat hidung mereka bersentuhan dan nafas hangat menerpa wajah masing-masing,mereka menutup mata. Hanabi dan kunang-kunanglah yang menjadi saksi peristiwa itu.


"kyaaa! Apa-apaan itu,teme!" protes naruto.
"hwaa,sakura-chaaan~"rengek lee.
" romantis! Kyaa!" ino jingkrak-jingkrak sambil menarik lengan sai yang tersenyum aneh karena ino,
"hooaamh.. Mendokusai.." keluh shikamaru. Hinata yang melihat itu mukanya memerah.
"hinata.. Apa kau mau menikah dan melakukan itu denganku?" tanya kiba memegang tangan hinata, kini pipinya sudah sangat merah dan pingsan.
"hwaa..! Kiba lihat apa yang telah kau lakukan pada hinata!" teriak naruto yang menangkap tubuh hinata. Kiba menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil nyengir.
"krauukk,krauuk.. Hmm.. Kapan ya aku seperti mereka?" tanya chouji dan semua sweatdrop.
"ehem! Sampai kapan kalian akan disini terus?" tanya suara baritone di belakang mereka. 'gleg' dengan takut mereka menoleh ke sumber suara, minus tsunade dan sizune yang tenang-tenang saja.
"hehe, hai teme.. Sudah selesai ya?" naruto nyengir.
"belum, masih ada waktu ke festival.." ucap sasuke kalem.
"kalo begitu, bagaimana kalau kita pergi sekarang? Sekalian merayakan kesembuhan sasu dan aku.." tawar sakura ceria.
"dan hari jadianmu.." ino menjulurkan lidah ke sakura,
"ino! Awas kau yaaa!" sakura mengejar ino dengan wajah merona. Dan di ikuti yang lainnya. Sedangkan sasuke dan tsunade berjalan dibelakang.
"terimakasih karena sudah percaya padaku.." ucap sasuke kepada tsunade yang berjalan di sampingnya. Tsunade menoleh.
"tolong jaga muridku.." tsunade menepuk pundak sasuke sambil tersenyum.
"hn.." sasuke ikut tesenyum kecil.
'pasti' batin sasuke. Dan sejak saat itu, kisah cinta sakura berlanjut bahagia bersama sang pangeran uchiha sasuke.


Owari.


Wkwk, fic gaje.. XD

8 komentar:

  1. ahaha.. alhamdulillah ada yang baca wkwkwk..
    #sembah sujud xD

    BalasHapus
  2. so sweeet keren keren gan

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih.. hiks..hiks.. T^T masih banyak typo hahhaha :D

      Hapus
  3. Aaaaahhhhhhhhhhhhhh romantis banget sasuke. Tambah ngefans deh sama tokoh anime satu ini hehehe

    BalasHapus