Cari Blog Ini

MANGAKU.WEB.ID

Selasa, 20 November 2012

I Love You Otouto, But Aisitheru Onee-chan.. Chapter 3: this feeling?

Sabtu, 01 Mei 2010

Pukul 19.55 WIB
Ayaka mengubah posisi tidurnya menjadi miring ke kiri, lalu ke kanan dan terakhir telentang sambil melihat langit-langit kamarnya.
“huuhhh... apaan sih!” ucapnya sambil mengacak rambut frustasi. Diapun duduk, menatap malas Hp flipnya yang sepi layaknya kuburan. Tiba-tiba...
‘tit...tit..’  Hpnya berbunyi, dengan wajah sumringah dia membuka pesan dan ternyata dugaannya meleset karena itu bukan sms dari yang di harapkan. Melainkan sms dari operator kartu. Ayaka menatap keki pesan tersebut dengan alis berkedut.
‘sialan..’ batinnya kesal.

“huuuft... sepertinya dia tidak akan membalas” gumam ayaka putus asa, dia menunduk sambil memainkan Hpnya. Setelah itu dia menaruh di atas meja.
“malam minggu kelabu..!” ucapnya seraya menarik selimut sampai menutupi wajahnya. Ayakapun tertidur.  Beberapa menit kemudian...
‘tit...tit...’
***
Minggu, 02 Mei 2010
Pukul 06.10 WIB
“kyaaaaaaaaaa!” teriak ayaka dari dalam kamar.
“ayaka! Kau baik-baik saja,sayang?” teriak sang ibu cemas dari arah dapur. Ayaka berhenti melompat-lompat di atas ranjang,
“iya,buuuu.. aya baik-baik saja!” teriaknya ceria.
“kalo begitu cepat mandi dan sarapan!” ucap ibu.
“okee!” ayaka segera turun dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi.
Pukul 08.22 WIB
“mau kemana?” tanya ibu.
“bersepeda sebantar,bu.. ayaka bosan..” ucap ayaka memakai sepatu kets putih.
“ ya sudah.. jangan lama-lama...” ucap sang ibu memasuki rumah. Ayaka hanya bergumam lalu keluar membawa sepeda pinknya. Dia bersepeda mengelilingi taman kota sambil senyum-senyum mengingat kejadian tadi pagi saat bangun tidur. Dia mendapat balasan dari orang yang di tunggu, siapa lagi kalau bukan chris. Sudah 2 hari dia mengirim pesan ke chris setiap malam.
‘ternyata dia tak secuek yang ku kira’ batin ayaka. Dia tidak menyadari jika di depannya ada motor lewat.
“awaaas!!”
 “kyaaa!!”
‘Bruuuk!’
Ayaka terjatuh dari sepeda saat tiba-tiba ada orang yang menariknya. Dia masih menutup mata.
“kau tidak apa-apa?” tanya seorang pemuda dengan nada datar.
‘suara ini’ batin ayaka, dia dengan perlahan membuka mata.
“kyaaaaa!” dengan segera ayaka bangun dari tubuh sang pemuda yang di ketahui bernama Lucius, lucius chris. Nafasnya memburu dengan wajah yang super merah.
“ma-maaf.. ma-maafkan aku..” ucap ayaka sambil menunduk saat chris mulai bangun.
“lupakan... dan jangan melamun” ucap chris meninggalkan ayaka. Ayaka melirik.
“chris...” panggilnya. Chris berhenti dan sedikit membalik badan.
‘ini saatnya’ Ayaka menelan saliva.
“a-aku.. se-sebenarnya aku...” ayaka menunduk dalam.
“menyukaimu..” ucap ayaka dengan detak jantung yang begitu cepat. Hening, lama chris tak memberi jawaban. Akhirnya dia mulai melangkahkan kakinya menjauh dalam kebisuan.
“chris...” gumam ayaka menatap nanar punggung chris yang mulai menjauh. Chris menghentikan langkah kakinya, dan entah mengapa cuaca cerah berubah mendung.
“menyukai.. kau bebas menyukai siapapun.. siapapun...” gumam chris tanpa menoleh.
“sebaiknya kau pulang.. cuaca sedang tidak baik” setelah itu, chris pergi. Ayaka memegang dada dimana jantung berdetak.
“apa aku di tolak?” tanya ayaka menatap jalan dengan tatapan kosong.
‘tes,tes’ air mulai jatuh dari langit, begitu pula air mata ayaka.
“aku di tolak.. harusnya aku sadar diri.. hiks.. aku tak pantas mengharapkan cinta dari siapapun.. hiks..” ucap ayaka terisak, untuk sekian kalinya dia tersakiti dengan yang namanya perasaan. Tanpa ayaka sadari chris mengintip dari balik pohon besar di taman. Tatapannya terlihat datar, lalu dia pergi meninggalkan ayaka di tengah guyuran hujan.
***
Kamis, 06 Mei 2010
Pukul 08.17 WI
“kemari!” osie melempar bola basket pada jessie, jessie menangkap lalu mendrible bola menuju ring. Saat hampir dekat, jessie mengoper pada ayaka. Tapi sayangnya, ayaka tidak konsen.
“ayaka awas!!”
“eh?”
“Duagh!” bola menghantam kepala ayaka cukup keras, vivian menutup mulut kaget.
“ayaka!” osie segera menghampiri ayaka yang sempoyongan.
“kau baik-baik saja? Maaf, aku tak sengaja” ucap jessie pada ayaka yang sedang menggeleng-gelengkan kepala pelan.
“hehe.. tenang, aku baik-baik saja” ayaka tersenyum lebar sambil memegang kepala yang berdenyut.
“sungguh?” tanya osie.
“sungguh, aku baik-baik saja. Hanya perlu..”
‘Brukk!’ belum selesai bicara ayaka pingsan.
“ayaka!!”
“payah.. bantu aku membawanya ke UKS” gumam osie. Lalu teman-teman yang lain membawanya.
“apa yang terjadi?” tanya chris yang baru datang membawa bola voli.
“ayaka terkena bola dan pingsan” jawab brian.
“aa..” chris melihat krumunan murid perempuan.
***
Pukul 09.13 WIB
“engh....” ayaka mulai sadar, perlahan matanya terbuka.
“sudah bangun eh tuan putri?” ejek osie. Ayaka mencoba duduk di bantu vivian.
“apa yang terjadi? Kenapa aku di sini?” tanya ayaka polos.
“kau pingsan setelah bola basket menciummu” ucap vivian. Ayaka menutup mulut.
“apa?! Tidak, itu ciuman pertamaku!!” teriak ayaka frustasi, kedua sahabatnya menatap dengan alis berkedut.
***
Pulang sekolah ayaka berjalan ke kantin untuk membeli minuman. Disana dia melihat chris bersama teman-teman sekelasnya yang bernama Adele, mike, rey, ola. Alisnya berkerut saat melihat adele dan chris yang tertawa bersama. Chris melirik ke arah ayaka, dengan cepat ayaka mengalihkan pandangan dan berjalan ke stan minuman. Setelah membeli dia berjalan cepat untuk melewati chris. Sesampainya di halte ayaka kembali menangis. Diapun sebenarnya tidak mengerti kenapa dia menangis.
“kenapa aku cengeng sekali” ucapnya sambil terisak.
“kau baik-baik saja?” tanya seseorang sambil menyodorkan sapu tangan biru. Ayaka melihat ke sapu tangan dan beralih menatap sang pemilik yang tersenyum.
“ambilah...” perintah sang pemuda lembut, dengan canggung ayaka mengambil sapu tangan tersebut.
“terima kasih..” gumam ayaka.
“em..” sang pemuda mengangguk dan mengambil tempat di sebelah ayaka. Hening.
“kenapa kau menangis?” tanya sang pemuda yang bernama Sid masih teman sekelas, ayaka diam tak berminat untuk menjawab. Sid menghela nafas lalu menatap daun yang berjatuhan di sekitar halte.
“chris, benarkan?” ucapnya, ayaka terkejut lalu segera menatap wajah sid yang setengah tersenyum.
“aku sering memergokimu saat melihat ke arah chris” sid tersenyum lebar  sambil menoleh ke arah ayaka, sehingga mereka saling bertatapan. Wajah ayaka memerah lalu mengalihkan pandangan. Sid tersenyum lembut.
“kau ternyata imut juga saat malu..” goda sid.
“jangan menggodaku,sid..” ucap ayaka manyun dan sedikit tersenyum. Hatinya sedikit membaik. Sid terkekeh.
“aku rasa aku harus pulang sekarang..” ucap ayaka melihat kearah bis yang mendekat.
“aku mengerti...” ucap sid.
“baiklah.. sampai jumpa dan terima kasih..” ucap ayaka sebelum memasuki bis.
‘gssss’ bis mulai menjauh.
“hemm.. apapun asal kau tersenyum..” gumam sid sambil tersenyum sendu. Kemudian dia berjalan meningkalkan halte.
‘sid.. ternyata dia baik..’ batin ayaka di dalam bis sambil menggenggam sapu tangan biru.
***
Pukul 18.36 WIB
Di suatu tempat latihan karate..
“hei, kenapa dengan wajahmu?” tanya rey.
“wajahku memang begini,bodoh” ucap chris cuek. Rey terkekeh.
“ahaha.. kau benar.. tapi ayolah,buddy.. kau seperti ada masalah..” ucap rey. Chris diam sambil melakukan pemanasan sebelum latihan.
“heiiii.. kau mendengarku?” tanya rey kesal karena di cueki. Chris berhenti lalu menoleh ke arah rey.
“ayaka mengatakan suka padaku..” ucapnya stoic.
“what?? Ayaka? Rie ayaka maksudmu? Teman sekelas kita?” tanya rey kepo. Chris memutar mata bosan.
“kau fikir siapa lagi?” jawabnya cuek.
“lalu? Apa yang kau katakan padanya?”
“aku hanya mengatakan kalo dia bebas menyukai siapapun.. lalu aku pergi”
“hanya itu?” tanya rey tak percaya dan di jawab dengan gumaman.
“jahat sekali.. kau menggantungnya..” komentar rey.
“maksudmu?” tanya chris tak mengerti.
“ya, kau menggantungnya.. kau tidak mengatakan menerima atau menolak perasaannya” ucap rey.
“apa itu perlu? Tak penting juga untukku” respon chris santai.
“lagipula, kau tahukan aku tak boleh dekat perempuan lain? Dan aku tidak tertarik dengan gadis Rie itu” tambah chris.
“hmmm.. ya, tapi jangan pernah mengatakan kalau kau tak tertarik dengannya” nasihat rey.
“memang kenapa?” tanya chris.
“karena kau bisa kena karma” ucap rey sok misterius.
“hmm” jawab chris.
“ayo latihan!” ajak chris menuju tempat untuk latihan.
“oke!!”
***
Pukul 20.03 WIB
Di kamar ayaka..
‘kenapa ya chris mudah tertawa pada adele dan yang lain? Kenapa padaku tidak? Apa dia membenciku ?’ tanya ayaka dalam hati.
“huft...” ayaka menghela nafas panjang. Dia mengambil hand phonenya lalu memencet beberapa tombol, setelahnya ia letakkan di atas meja.
“ku harap esok akan lebih baik” gumamnya sebelum menutup mata.
***
‘tit..tit..’
From: ayaka
Maaf.. aku seharusnya tak mengatakannya, harusnya aku sadar akan diriku yang tak pantas mengatakan itu padamu. Maaf.. tapi ku mohon, jangan benci aku..

“siapa?” tanya rey.
“ayaka..” jawab chris menutup hand phonenya.
“apa yang dia katakan?”
“dia hanya minta maaf.. benar-benar gadis aneh.. ayo pulang..” ajak chris melangkah pergi.
“hmm” rey mengikuti di belakang. Tanpa mereka sadari, sid mendengarnya.
“kau bodoh, chris..” gumamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar