Naruto milik Masashi Kishimoto
Cerita ini milikku!
Lalu senyumnya pudar saat mengingat wajah pemuda yang ditemui tadi
siang.
"ra..sakura.." panggil ino, dan sakura sadar dari lamunannya.
"kau melamun?" tanya tenten. Sakura menggeleng.
"aku tidak melamun"
"apa kau sakit,saku-chan?" tanya hinata.
"aku baik,hinata-chan.. Oya, aku dengar kakakmu pulang dari suna?"
tanya sakura mulai bersikap seperti biasa.
"apa? Benarkah,neji sudah pulang?" tanya ino berbinar-binar, lalu
menyeringai ke arah tenten. Di tatap seperti itu membuat tenten
memalingkan wajah dengan sedikit bersemu.
"i-iya.. Dua hari yang lalu.. Katanya di-dia ingin bertemu dengan
seseorang" jelas hinata,
"waaaah.. Kira-kira siapa yaa?" goda ino melirik tenten.
"mana ku tahu!" jawab tenten sewat.
"ahhaha.. Jadi benar tenten menyukai kakak hinata? Aku jadi
penasaran seperti apa dia, sampai-sampai tenten jatuh cinta" goda
sakura.
"berhenti menggodaku kalian berdua" teriak tenten yang mukanya sudah
sangat merah. Hinata tersenyum kikuk.
"bagaimana kalau besok kita main ke rumahmu hinata, kau mau kan
tenten?" usul ino.
"terserah kau saja" jawab tenten pura-pura cuek,padahal hatinya
sudah jedugjedug.
"bo-boleh.." jawab hinata dengan senang hati.
"ku jamin, saat kau melihatnya.. Kau pasti akan tergila-gila
padanya,saku.. Dia lebih tampan dari sasuke" ejek ino.
"jangan se'enaknya membandingkan sasuke! Dia itu cowok paling tampan
di konoha!" bela sakura.
"oke, kita lihat saja besok. Hei tenten, kenapa kau diam saja dari
tadi? Tak perlu gugup,hahaha" ledek ino.
"tutup mulutmu ino!" teriak tenten malu+kesal. Dan itu membuat
lainnya tertawa.
"ahhahaha.."
'ya,sasuke lah yang terbaik..' batin sakura tersenyum.
Di kediaman Haruno..
"aku pulang!" teriak sakura memasuki rumahnya yang tak begitu
besar,tapi tetap terkesan mewah.
"kenapa baru pulang,sakura?" tanya kakashi yang sedang membaca buku
di ruang tamu. Tampak sebuah kacamata bertengger di hidungnya yang
mancung.
"hehe.. Tapi sakura kan belum telat makan malam" sakura cengengesan.
Kakashi menghentikan membacanya,dia letakkan buku coklat ke meja.
"kemari.." ucap kakashi sambil menggerakkan tangan kanannya agar
sakura mendekat. Dengan wajah sumringah sakura segera duduk di pangkuan
kakashi.
"hei,hei.. Ayah tidak menyuruhmu untuk duduk disini.." ucap kakashi.
Sakura cemberut.
"tapi sakura kan sudah lama tidak dipangku ,ayah.." rujuk sakura.
Kakashi terkekeh kecil.
"kau begitu manja.. Apa ini gara-gara bocah itu" ledek kakashi.
"dia bukan bocah ayah! Dia pemuda tampan yang berpacaran dengan
gadis paling cantik di konoha. Namanya uchiha sasuke" jelas sakura.
"haha.. Kau tumbuh jadi gadis yang percaya diri,sayang.." ucap kakashi
tersenyum lembut.
"aku juga sayang,ayah.. Walaupun kadang menyebalkan" ledek sakura.
"ku anggap itu pujian" respon kakashi. Sakura memeluk kakashi.
"aku kangen,ayah.." bisik sakura.
"setiap hari kita bertemu di rumah dan sekolah.." kakashi mengelus
rambut panjang sakura. Sakura menggeleng.
"maksudku.. Kangen seperti ini.. Ayah sering sibuk.. Bahkan ayah
lebih peduli pada novel aneh itu daripada anaknya sendiri.." sakura
cemberut.
"ehem, bukan hanya kau saja,sayang.. Kaa-san juga tidak
dipedulikan.." ucap rin sinis yang baru selesai menyiapkan makan malam.
"hei, apa-apaan ini.. Anak dan ibu sama-sama protes.. " kakashi
pura-pura kesal.
"ahhaha... Sudah, ayo kita makan" ucap rin.
"ayo!" ucap sakura semangat.
Di suatu mansion klan terkenal, tampak dua orang laki-laki berambut
panjang hitam. Bedanya yang satu di kuncir, yang satu tidak.
"Jadi.. "
"aku tetap tidak setuju,paman.." sela pemuda tampan berambut
panjang.
"biarkan sasuke tinggal disini, hanya disini dia merasa punya
saudara sejak ayah dan ibu meninggal.." tambahnya.
"baiklah kalau begitu, kau yang harus pergi ke korea.. Dia sasuke
harus menikah dengan karin" ucap laki-laki paruh baya. Itachi, sang
pemuda tertegun.
"ta-tapi,paman madara.. Sas.."
"keputusanku sudah bulat itachi,besok kau harus berangkat. Ingat
jika kau tidak menurut.. Aku bisa melakukan apa saja pada kekasihmu"
ucap madara meninggalkan itachi yang masih terkejut. Itachi tersenyum
miris.
"kenapa kita bisa terjebak seperti ini,sasuke.. Maaf" setelah itu
itachi beranjak pergi.
Esok harinya di KHS..
"sakura.." panggil sasuke. Sakura mendongak.
"um?" sasuke tersenyum melihat wajah polos sakura. Tangan sasuke
mulai membelai pipi mulus sakura dengan tatapan lembut. Dan itu membuat
sakura merona.
"sas-kun.. Kau membuat ku malu" sakura menunduk.
Sasuke terkekeh kecil, lalu direngkuhnya tubuh mungil sakura dengan
erat.
"kau tahu.. Entah kenapa aku ingin terus memelukmu seperti ini.."
lirih sasuke.
"kenapa kau berkata seperti itu..?" tanya sakura heran. Sasuke
menggeleng pelan.
"entahlah.. Tiba-tiba aku merasa tidak bisa merengkuhmu lagi.. Aku..
Takut" bisik sasuke sambil mengeratkan pelukannya.
"sasuke.."
"aku mencintaimu,sakura.. Sangat.." bisik sasuke lirih.
"aku tahu.. Dan aku juga mencintaimu,sasuke.." sakura membalas
pelukan sasuke. Tanpa mereka sadari, kakashi mengawasi mereka berdua
yang sedang berpelukan di taman. Dan tidak seperti biasanya, dia selalu
muncul di belakang mereka saat sedang berpelukan,pegangan tangan,atau
bahkan hampir berciuman.. Kakashi selalu mengganggu moment mereka, tapi
untuk saat ini. Dia merasa cukup dengan mengawasi di balik pohon.
Tatapannya melembut,lalu pergi.
"sepertinya sudah waktunya aku melepas putriku.." gumam kakashi.
Di sebuah mansion salah satu keluarga bangsawan tampak seorang
pemuda tengah duduk di bawah pohon ginko yang ada di taman pribadi milik
klan tersebut. Rambutnya yang tertiup angin bergerak lembut. Orang itu
memandang lembut sebuah benda yang ada di tangannya sekarang, sudut
bibirnya tertarik membuat sebuah lengkungan yang begitu indah.
"Hime..." desahnya pelan dan terbawa angin.
TBC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar