Pukul 19.55 WIB
Ayaka mengubah posisi tidurnya menjadi miring ke
kiri, lalu ke kanan dan terakhir telentang sambil melihat langit-langit
kamarnya.
“huuhhh... apaan sih!” ucapnya sambil mengacak
rambut frustasi. Diapun duduk, menatap malas Hp flipnya yang sepi layaknya
kuburan. Tiba-tiba...
‘tit...tit..’
Hpnya berbunyi, dengan wajah sumringah dia membuka pesan dan ternyata
dugaannya meleset karena itu bukan sms dari yang di harapkan. Melainkan sms
dari operator kartu. Ayaka menatap keki pesan tersebut dengan alis berkedut.
‘sialan..’ batinnya kesal.
“huuuft... sepertinya dia tidak akan membalas” gumam
ayaka putus asa, dia menunduk sambil memainkan Hpnya. Setelah itu dia menaruh
di atas meja.
“malam minggu kelabu..!” ucapnya seraya menarik
selimut sampai menutupi wajahnya. Ayakapun tertidur. Beberapa menit kemudian...
‘tit...tit...’
***
Minggu, 02 Mei 2010
Pukul 06.10 WIB
“kyaaaaaaaaaa!” teriak ayaka dari dalam kamar.
“ayaka! Kau baik-baik saja,sayang?” teriak sang ibu
cemas dari arah dapur. Ayaka berhenti melompat-lompat di atas ranjang,
“iya,buuuu.. aya baik-baik saja!” teriaknya ceria.
“kalo begitu cepat mandi dan sarapan!” ucap ibu.
“okee!” ayaka segera turun dari ranjang dan berjalan
menuju kamar mandi.
Pukul 08.22 WIB
“mau kemana?” tanya ibu.
“bersepeda sebantar,bu.. ayaka bosan..” ucap ayaka
memakai sepatu kets putih.
“ ya sudah.. jangan lama-lama...” ucap sang ibu
memasuki rumah. Ayaka hanya bergumam lalu keluar membawa sepeda pinknya. Dia
bersepeda mengelilingi taman kota sambil senyum-senyum mengingat kejadian tadi
pagi saat bangun tidur. Dia mendapat balasan dari orang yang di tunggu, siapa
lagi kalau bukan chris. Sudah 2 hari dia mengirim pesan ke chris setiap malam.
‘ternyata dia tak secuek yang ku kira’ batin ayaka.
Dia tidak menyadari jika di depannya ada motor lewat.
“awaaas!!”
“kyaaa!!”
‘Bruuuk!’
Ayaka terjatuh dari sepeda saat tiba-tiba ada orang
yang menariknya. Dia masih menutup mata.
“kau tidak apa-apa?” tanya seorang pemuda dengan
nada datar.
‘suara ini’ batin ayaka, dia dengan perlahan membuka
mata.
“kyaaaaa!” dengan segera ayaka bangun dari tubuh
sang pemuda yang di ketahui bernama Lucius, lucius chris. Nafasnya memburu
dengan wajah yang super merah.
“ma-maaf.. ma-maafkan aku..” ucap ayaka sambil
menunduk saat chris mulai bangun.
“lupakan... dan jangan melamun” ucap chris meninggalkan
ayaka. Ayaka melirik.
“chris...” panggilnya. Chris berhenti dan sedikit
membalik badan.
‘ini saatnya’ Ayaka menelan saliva.
“a-aku.. se-sebenarnya aku...” ayaka menunduk dalam.
“menyukaimu..” ucap ayaka dengan detak jantung yang
begitu cepat. Hening, lama chris tak memberi jawaban. Akhirnya dia mulai
melangkahkan kakinya menjauh dalam kebisuan.
“chris...” gumam ayaka menatap nanar punggung chris
yang mulai menjauh. Chris menghentikan langkah kakinya, dan entah mengapa cuaca
cerah berubah mendung.
“menyukai.. kau bebas menyukai siapapun..
siapapun...” gumam chris tanpa menoleh.
“sebaiknya kau pulang.. cuaca sedang tidak baik”
setelah itu, chris pergi. Ayaka memegang dada dimana jantung berdetak.
“apa aku di tolak?” tanya ayaka menatap jalan dengan
tatapan kosong.
‘tes,tes’ air mulai jatuh dari langit, begitu pula
air mata ayaka.
“aku di tolak.. harusnya aku sadar diri.. hiks.. aku
tak pantas mengharapkan cinta dari siapapun.. hiks..” ucap ayaka terisak, untuk
sekian kalinya dia tersakiti dengan yang namanya perasaan. Tanpa ayaka sadari
chris mengintip dari balik pohon besar di taman. Tatapannya terlihat datar,
lalu dia pergi meninggalkan ayaka di tengah guyuran hujan.
***
Kamis, 06 Mei 2010
Pukul 08.17 WI
“kemari!” osie melempar
bola basket pada jessie, jessie menangkap lalu mendrible bola menuju ring. Saat
hampir dekat, jessie mengoper pada ayaka. Tapi sayangnya, ayaka tidak konsen.
“ayaka awas!!”
“eh?”
“Duagh!” bola
menghantam kepala ayaka cukup keras, vivian menutup mulut kaget.
“ayaka!” osie segera
menghampiri ayaka yang sempoyongan.
“kau baik-baik saja?
Maaf, aku tak sengaja” ucap jessie pada ayaka yang sedang menggeleng-gelengkan
kepala pelan.
“hehe.. tenang, aku
baik-baik saja” ayaka tersenyum lebar sambil memegang kepala yang berdenyut.
“sungguh?” tanya osie.
“sungguh, aku baik-baik
saja. Hanya perlu..”
‘Brukk!’ belum selesai
bicara ayaka pingsan.
“ayaka!!”
“payah.. bantu aku
membawanya ke UKS” gumam osie. Lalu teman-teman yang lain membawanya.
“apa yang terjadi?”
tanya chris yang baru datang membawa bola voli.
“ayaka terkena bola dan
pingsan” jawab brian.
“aa..” chris melihat
krumunan murid perempuan.
***
Pukul 09.13 WIB
“engh....” ayaka mulai sadar, perlahan matanya
terbuka.
“sudah bangun eh tuan putri?” ejek osie. Ayaka
mencoba duduk di bantu vivian.
“apa yang terjadi? Kenapa aku di sini?” tanya ayaka
polos.
“kau pingsan setelah bola basket menciummu” ucap
vivian. Ayaka menutup mulut.
“apa?! Tidak, itu ciuman pertamaku!!” teriak ayaka
frustasi, kedua sahabatnya menatap dengan alis berkedut.
***
Pulang sekolah ayaka
berjalan ke kantin untuk membeli minuman. Disana dia melihat chris bersama
teman-teman sekelasnya yang bernama Adele, mike, rey, ola. Alisnya berkerut
saat melihat adele dan chris yang tertawa bersama. Chris melirik ke arah ayaka,
dengan cepat ayaka mengalihkan pandangan dan berjalan ke stan minuman. Setelah
membeli dia berjalan cepat untuk melewati chris. Sesampainya di halte ayaka
kembali menangis. Diapun sebenarnya tidak mengerti kenapa dia menangis.
“kenapa aku cengeng sekali” ucapnya sambil terisak.
“kau baik-baik saja?” tanya seseorang sambil
menyodorkan sapu tangan biru. Ayaka melihat ke sapu tangan dan beralih menatap
sang pemilik yang tersenyum.
“ambilah...” perintah sang pemuda lembut, dengan
canggung ayaka mengambil sapu tangan tersebut.
“terima kasih..” gumam ayaka.
“em..” sang pemuda mengangguk dan mengambil tempat
di sebelah ayaka. Hening.
“kenapa kau menangis?” tanya sang pemuda yang
bernama Sid masih teman sekelas, ayaka diam tak berminat untuk menjawab. Sid
menghela nafas lalu menatap daun yang berjatuhan di sekitar halte.
“chris, benarkan?” ucapnya, ayaka terkejut lalu
segera menatap wajah sid yang setengah tersenyum.
“aku sering memergokimu saat melihat ke arah chris”
sid tersenyum lebar sambil menoleh ke
arah ayaka, sehingga mereka saling bertatapan. Wajah ayaka memerah lalu
mengalihkan pandangan. Sid tersenyum lembut.
“kau ternyata imut juga saat malu..” goda sid.
“jangan menggodaku,sid..” ucap ayaka manyun dan
sedikit tersenyum. Hatinya sedikit membaik. Sid terkekeh.
“aku rasa aku harus pulang sekarang..” ucap ayaka
melihat kearah bis yang mendekat.
“aku mengerti...” ucap sid.
“baiklah.. sampai jumpa dan terima kasih..” ucap
ayaka sebelum memasuki bis.
‘gssss’ bis mulai menjauh.
“hemm.. apapun asal kau tersenyum..” gumam sid
sambil tersenyum sendu. Kemudian dia berjalan meningkalkan halte.
‘sid.. ternyata dia baik..’ batin ayaka di dalam bis
sambil menggenggam sapu tangan biru.
***
Pukul 18.36 WIB
Di suatu tempat latihan
karate..
“hei, kenapa dengan
wajahmu?” tanya rey.
“wajahku memang
begini,bodoh” ucap chris cuek. Rey terkekeh.
“ahaha.. kau benar..
tapi ayolah,buddy.. kau seperti ada masalah..” ucap rey. Chris diam sambil
melakukan pemanasan sebelum latihan.
“heiiii.. kau
mendengarku?” tanya rey kesal karena di cueki. Chris berhenti lalu menoleh ke
arah rey.
“ayaka mengatakan suka
padaku..” ucapnya stoic.
“what?? Ayaka? Rie
ayaka maksudmu? Teman sekelas kita?” tanya rey kepo. Chris memutar mata bosan.
“kau fikir siapa lagi?”
jawabnya cuek.
“lalu? Apa yang kau
katakan padanya?”
“aku hanya mengatakan
kalo dia bebas menyukai siapapun.. lalu aku pergi”
“hanya itu?” tanya rey
tak percaya dan di jawab dengan gumaman.
“jahat sekali.. kau
menggantungnya..” komentar rey.
“maksudmu?” tanya chris
tak mengerti.
“ya, kau
menggantungnya.. kau tidak mengatakan menerima atau menolak perasaannya” ucap
rey.
“apa itu perlu? Tak
penting juga untukku” respon chris santai.
“lagipula, kau tahukan
aku tak boleh dekat perempuan lain? Dan aku tidak tertarik dengan gadis Rie
itu” tambah chris.
“hmmm.. ya, tapi jangan
pernah mengatakan kalau kau tak tertarik dengannya” nasihat rey.
“memang kenapa?” tanya
chris.
“karena kau bisa kena
karma” ucap rey sok misterius.
“hmm” jawab chris.
“ayo latihan!” ajak
chris menuju tempat untuk latihan.
“oke!!”
***
Pukul 20.03 WIB
Di kamar ayaka..
‘kenapa ya chris mudah tertawa pada adele dan yang
lain? Kenapa padaku tidak? Apa dia membenciku ?’ tanya ayaka dalam hati.
“huft...” ayaka menghela nafas panjang. Dia
mengambil hand phonenya lalu memencet beberapa tombol, setelahnya ia letakkan
di atas meja.
“ku harap esok akan lebih baik” gumamnya sebelum
menutup mata.
***
‘tit..tit..’
From: ayaka
Maaf.. aku seharusnya tak mengatakannya, harusnya aku sadar
akan diriku yang tak pantas mengatakan itu padamu. Maaf.. tapi ku mohon, jangan
benci aku..
“siapa?” tanya rey.
“ayaka..” jawab chris menutup hand phonenya.
“apa yang dia katakan?”
“dia hanya minta maaf.. benar-benar gadis aneh.. ayo
pulang..” ajak chris melangkah pergi.
“hmm” rey mengikuti di belakang. Tanpa mereka
sadari, sid mendengarnya.
“kau bodoh, chris..” gumamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar